Langsung ke konten utama

Kumpulan Cerita Fabel Beserta Pesan Moral



 


Halo Teman-teman Bertemu lagi dengan saya Braca Sundawa!
Masih Pada Semangat Belajarnya?

Oke Langsung Saja 
Kali ini saya akan share tentang Kumpulan Cerita Fabel
Cekidot..............!



 

Rubah yang Tidak Memiliki Ekor


            Seekor rubah yang terkena perangkap, akhirnya bisa membebaskan diri dari perangkap. Tetapi sang Rubah terpaksa harus mengorbankan dan kehilangan ekornya yang indah.
Untuk waktu yang lama, ia menyembunyikan hal ini dari rubah yang lain, karena ia sadar bahwa apabila rubah yang lain tahu, mereka pasti akan mengolok-olok dan mentertawakan dirinya. Ia lalu memikirkan suatu rencana agar semua rubah yang lain tidak memiliki ekor seperti dirinya sehingga ia tidak harus hidup tanpa ekor sendirian.
Ia lalu membuat pertemuan diantara para rubah, dan berkata bahwa dia akan mengumumkan sesuatu yang sangat penting bagi golongan rubah.
            Saat mereka telah berkumpul, sang Rubah Tanpa Ekor kemudian memberikan pidato yang panjang tentang bagaimana berbahayanya memiliki ekor bagi seekor rubah.
Salah satu isi pidatonya adalah tentang seekor rubah yang tertangkap oleh anjing pemburu hanya karena ekor rubahnya terjepit pada pagar. Pidato lainnya adalah tentang seekor rubah yang tidak bisa berlari dengan kencang karena ekornya yang berat. Lagipula, menurut sang Rubah Tanpa Ekor, manusia mengejar rubah karena menginginkan ekor mereka. Dengan bukti-bukti betapa berbahayanya memiliki ekor, sang Rubah Tanpa Ekor menyarankan semua rubah yang lain agar memotong ekor mereka sendiri jika ingin selamat.
Saat ia sudah selesai membawakan pidato, seekor rubah tua bangkit, dan berkata sambil tersenyum:
"Tuan Rubah, coba balikkan badan anda sebentar, dan kamu akan mendapatkan jawaban dari kami."
            Ketika Rubah Tanpa Ekor ini berbalik, terdengarlah teriakan mengejek dan tawa yang keras dari rubah yang lainnya, saat itulah Rubah Tanpa Ekor menyadari bahwa semua pidato, bujukan dan tipu-daya nya agar rubah yang lain membuang ekornya, menjadi sia-sia.

PESAN MORAL :
Jangan dengarkan nasehat dari seseorang yang ingin menurunkan derajatmu ke tingkatan derajatnya yang lebih rendah.


Tikus yang Rakus dan Musang


            Seekor tikus yang lapar, menemukan sebuah keranjang yang penuh dengan jagung. Ia lalu berusaha untuk masuk ke keranjang tersebut melalui satu celah yang sangat sempit yang menutupi mulut keranjang. Jagung tersebut begitu menggiurkan sehingga sang Tikus memaksa dirinya untuk masuk ke dalam keranjang. Akhirnya dengan susah payah, sang Tikus berhasil masuk dan langsung makan dengan rakusnya hingga perutnya menjadi sangat kenyang, dan bahkan membuat badannya tiga kali lebih besar dibandingkan sebelum masuk ke dalam keranjang tadi.
            Akhirnya sang tikus merasa puas dan menarik dirinya yang berat untuk keluar dari keranjang, tetapi hal yang bisa ia lakukan, hanyalah mengeluarkan kepalanya dari celah sempit itu. Di sanalah ia mengerang-ngerang dan mengeluh karena tidak bisa keluar.
Saat itulah seekor musang lewat, dan ketika sang Musang melihat tikus tersebut, ia langsung mengerti kejadian yang dialami oleh sang Tikus.
            "Teman," kata sang Musang, "Saya mengerti semua kejadian yang menimpa kamu. Kamu benar-benar kekenyangan sampai tidak bisa keluar. Itulah hukuman bagi kamu. Kamu akan tetap tinggal di sana sampai badanmu sekurus sebelum kamu masuk tadi - apabila kamu ingin keluar."

PESAN MORAL :
Keserakahan membawa nasib buruk.

 


Ayam Jantan yang Cerdik dan Rubah yang Licik


            Suatu senja saat matahari mulai tenggelam, seekor ayam jantan terbang ke dahan pohon untuk bertengger. Sebelum dia beristirahat dengan santai, dia mengepakkan sayapnya tiga kali dan berkokok dengan keras. Saat dia akan meletakkan kepalanya di bawah sayap-nya, mata nya menangkap sesuatu yang berwarna merah dan sekilas hidung yang panjang dari seekor rubah.
"Sudahkah kamu mendengar berita yang bagus?" teriak sang Rubah dengan cara yang sangat menyenangkan dan bersemangat.
            "Kabar apa?" tanya sang Ayam Jantan dengan tenang. Tapi dia merasa sedikit aneh dan sedikit gugup, karena sebenarnya sang Ayam takut kepada sang Rubah.
"Keluargamu dan keluarga saya dan semua hewan lainnya telah sepakat untuk melupakan perbedaan mereka dan hidup dalam perdamaian dan persahabatan mulai dari sekarang sampai selamanya. Cobalah pikirkan berita bagus ini! Aku menjadi tidak sabar untuk memeluk kamu! Turunlah ke sini, teman, dan mari kita rayakan dengan gembira."
            "Bagus sekali!" kata sang Ayam Jantan. "Saya sangat senang mendengar berita ini." Tapi sang Ayam berbicara sambil menjinjitkan kakinya seolah-olah melihat dan menantikan kedatangan sesuatu dari kejauhan.
"Apa yang kau lihat?"tanya sang Rubah sedikit cemas.
"Saya melihat sepasang Anjing datang kemari. Mereka pasti telah mendengar kabar baik ini dan -"
Tapi sang Rubah tidak menunggu lebih lama lagi untuk mendengar perkataan sang Ayam dan mulai berlari menjauh.
"Tunggu," teriak sang Ayam Jantan tersebut. "Mengapa engkau lari? sekarang anjing adalah teman-teman kamu juga!"
"Ya,"jawab Fox. "Tapi mereka mungkin tidak pernah mendengar berita itu. Selain itu, saya mempunyai tugas yang sangat penting yang hampir saja saya lupakan."
Ayam jantan itu tersenyum sambil membenamkan kepalanya kembali ke bawah bulu sayapnya dan tidur, karena ia telah berhasil memperdaya musuhnya yang sangat licik.


PESAN MORAL :

Penipu akan mudah untuk ditakut-takuti.

 


Keharuan Seekor Anjing

Pagi yang begitu patah dengan rasa si Anjing dalam menanamkan hatinya pada kupu-kupu yang sedang menari-nari di taman saat si Anjing menjaga rumah majikannya yang bernama pak Bolot. Keharuan si Anjing datang di saat tarian kupu-kupu semakin indah dan semakin lucu.
Si Anjing mencoba untuk menirukan tarian kupu-kupu, namun tidak dapat dicapainya. Anjing berkata.
“Kenapa aku tidak bisa seperti mereka., padahal kata pak Bolot aku cantik?” kata si Anjing kesal
“Percuma aku cantik kalau tidak dapat menari.” Si Anjing tetap mencoba menirukan kupu-kupu tetapi ia tetap tidak bisa.
Dengan keharuan itu si Anjing menangis. Si Kupu menangkap suara tangisan si Anjing, lalu mendekatinya.
“Anjing, kenapa kau menangis?” tanya si Kupu.
“Aku tidak bisa menari dan terbang sepertimu! Padahal kata majikanku aku sangat cantik.” Jawab si Anjing. Si Kupu mencoba menasehati si Anjing. Tidak lama kemudian turunlah hujan. Si Kupu bersama teman-temannya segera pergi mencari tempat berteduh.
Setelah beberapa hari. Si Anjing merusak taman di sekitar rumah pak Bolot, agar si Kupu bersama teman-temannya tidak lagi dapat menari-nari di taman. Setelah beberapa lama, datanglah si Kupu bersama teman-temannya. Si Kupu melihat si Anjing yang sedang merusak taman menjadi marah.
“Tunggu…, kenapa kamu merusak taman disini?” tanya si Kupu
“Memangnya kenapa? Ini kan tama milik majikanku? Bukan milikmu?”
“Memang ini bukan tamanku! Tapi kau telah merusak tanaman yang tidak bersalah!” pertengkaran semakin ramai, namun sedikit mereda ketika pak Bolot datang dengan wajah marah karena melihat tamannya yang indah menjadi berantakan.
“Siapa yang telah merusak tamanku ini?” tanya pak Bolot. Si Anjing kemudian mengaku kalau ia yang merusak taman. Ia juga memberikan alasannya.
Ternyata si Anjing telah menganggap kalau kupu-kupu telah mencuri madu yang ada pada bunga. Pak Bolot tersenyum, ia kemudian menjelaskan bahwa kupu-kupu tidak mencuri madu. Pandai menari, terbang dan menghisap madu adalah kodrat setiap kupu-kupu. Si Anjing kini sadar akan kesalahannya. Ia segera minta maaf pada si Kupu dan teman-temannya, maupun pada pak Bolot.

Patih Buaya Yang Korupsi

 

Di sebuah sungai, tinggallah sekelompok buaya yang dipimpin oleh seorang raja yang arif bijaksana. Raja buaya selalu memikirkan kehidupan rakyatnya, sehingga raja sangat disayangi dan dicintai rakyatnya. Rakyat buaya pun hidup makmur dan tenteram. Pada musim penghujan, keadaan buaya sedang menderita karena banjir melanda sungai. Rakyat buaya kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Melihat rakyat buaya menderita, raja merasa harus bertanggung jawab atas rakyatnya. Semakin hari raja semakin prihatin melihat pemderitaan yang dialami rakyatnya. Akhirnya raja memutuskan untuk membagikan makanan yang disimpannya untuk berjaga-jaga sewaktu musim hujan tiba. Dengan segera raja mengutus kedua patihnya untuk membagikan makanan itu pada rakyatnya secara adil. Kedua patih kepercayaan raja buaya dengan senang hati menerima titah rajanya.
Kedua patih itu segera membagi-bagikan makanan seperti apa yang diperintahkan raja. Namun pada waktu itu patih Karta melihat patih Narta mengurangi setengah dari makanan yang akan dibagikan pada rakyat.
“Hai, Patih Narta. Kenapa kau memakan sebagian makanan yang seharusnya diberikan pada rakyat?” Namun rupanya patih Narta tidak mempedulikan larangan patih Karta. Ia bahkan mengatakan kalau patih Karta iri melihat keberhasilannya mendapat sebagian dari makanan rakyat.
Dengan sabar patih Karta menasehati patih Narta. Namun patih Narta justru mengejek nasehat patih Karta sehingga terjadilah adu mulut antara keduanya.
“Apa hakmu melarangku berbuat sesuatu yang aku sukai?”
“Tapi ini makanan milik rakyat! Lihatlah di luar sana rakyat buaya sangat menderita. Mereka sedang kelaparan! Kalau kau terus begini, kau akan kulaporkan kepada raja, agar kau dihukum dengan setimpal!”
Namun belum sempat Patih Karta melapor ke raja, Patih Narta menyerangnya dari belakang. Di antara mereka terjadi perkelahian hebat. Keduanya sama-sama kuat. Namun di mana pun kejahatan pasti kalah oleh kebenaran. Begitu juga dengan patih Narta. Ia pun mati. Kematiannya bukan karena serangan patih Karta, melainkan kepalanya membentur batu besar di tepi sungai karena terlalu bernafsu menyerang Patih Karta.
Hari itu juga Patih Karta melaporkan kejadian itu pada raja buaya. Ia juga menceritakan tingkah laku Patih Narta. Mendengar itu raja buaya sangat bangga pada Patih Karta yang sangat setia padanya. Sejak itu kehidupan rakyat buaya semakin aman dan tenteram karena dipimpin raja yang arif dengan seorang patih yang sangat setia.

Harimau Yang Terjerumus

 

Di sebuah hutan, tinggallah binatang-binatang yang kehidupannya aman dan tenteram. Tetapi sejak kedatangan harimau buas, sering terjadi kerusuhan di hutan karena harimau itu sering mengacau. Namun ada satu binatang yang berani menentang harimau, yaitu Pena si kucing jantan.
Sampai suatu hari, harimau yang biasa dipanggil Harim, membuat keributan di rumah Pena. Pena yang melihat kalau Harim sedang mengacau di rumahnya. Ia merasa sangat kasihan pada orang tuanya karena itu ia segera mengambil tindakan. Pena berusaha mengalih kan perhatia Harim
“He..Harim, keluarlah, kalau kamu jantan kejarlah aku!” Pena sengaja berkata dengan keras.
Mendengar teriakan Pena Harim merasa ditantang. Ia pun segera keluar dari rumah Pena dan mulai mengejar Pena yang telah berlari cukup jauh. Sedangkan itu Pena yang sedang dikejar Harim berusaha mencari ide untuk membuat jera Harim. Tidak terasa mereka telah sampai di tengah hutan. Ketika melihat sumur tua di tengah hutan, Pena pun mendapat ide. Ia sangat yakin kalau harimau yang kelihatannya parkasa dan menakutkan belum tentu mempunyai otak yang cemerlang.Pena segera berhenti ketika sampai di tepi sumur.
“Sekarang kamu mau kemana, ha?” kata Harim sambil memamerkan giginya
“Tunggu dulu Harim! Kalau kau mau memangsaku, kau harus kalahkan dulu temanku yang hendak menantangmu. Dan temanku itu bersembunyi dalamsana.” Kata Pena sambil menunjuk pada sumur tua itu.
Kemudian Harim mendekati sumur dan ia segera menunjukkan giginya yang runcing. Tapi alangkah kagetnya Harim, karena hewan yang ada dalam sumur itu mengikuti gerakannya dengan sangat mirip. Harim memamerkan cakarnya yang tajam, tapi hewan itu juga menirukannya dengan persis. Kini Hari sangat marah . tanpa berpikir panjang ia segera melompat masuk dalam sumur. Dan tidak lama kemudian Harim telah mati.
Pena tersenyum puas karena dapat mengelabuhi Harim. Sebenanya ia tidak tega. Tetapi itu adalah balasan yang setimpal atas perbuatannya pada binatang penghuni hutan. Karena kecerdikannya itu, ia di kenal sebagai hewan yang cerdik, pandai, cerdas dan pemberani.

Semut dan Lebah

 

Di sebuah taman tinggallah seekor semut dan lebah. Mereka ingin sekali berebut kemenangan. Pada pagi yang cerah ketika lebah sedang terbang ke sana-kemari, dia baru menemukan ide untuk mempersiapkan kemenangan lomba dengan semut.
Lebah berkata,”Hai, semut aku sudah punya ide. Bagaimana kalau kita berlomba mencari madu yang ada di taman ini?”
Semut menjawab,”Oke, aku setuju.”
Pada waktu perlombaan dimulai, semut berbuat curang. Dia memanggil teman-temannya untuk menempatkan dirinya masing-masing di beberapa pohon. Ketika lebah sudah menemukan madu di sebuah pohon, dia sangat bahagia. Lebah merasa dirinya yang paling hebat dan cerdik, tapi dia terkejut ketika melihat seekor semut sedang menghisap madu di pohon itu. Lebah merasa dipermainkan.
Semut berkata.”Hai, lebah kau sekarang kalah dalam perlombaan ini, akulah yang paling hebat dan cerdik dari kamu, karena akulah yang lebih dulu menemukan madu di pohon ini.” Walaupun lebah kalah, dia tidak mudah putus asa, dia terus berjuang.
Pada suatu hari, lebah terbang ke sana-kemari mencari makanan. Tapi ketika lebah terbang di dekat sarang semut, dia mendengar dan melihat sekelompok semut sedang membicarakan perlombaan dengan lebah dan berniat jahat untuk mengalahkan lebah. Lebah baru tahu apa yang dilakukan semut dalam perlombaan ini.
Ketika siang hari yang cerah, lebah membalas perbuatan kepada semut. Lebah memanggil teman-temannya untuk menghancurkan sarang semut. Dengan tiba-tiba sekelompok lebah menyerbu sekelompok semut. Akhirnya semut menyerah kepada lebah. Karena semut takut kalau rahasianya akan terbongkar, dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semua ini. Semut sadar kalau selama ini dia telah berbuat tidak baik kepada lebah, dia langsung meminta maaf. Lebah juga minta maaf dan dia juga memaafkan semut. Akhirnya mereka berjanji akan selalu menjadi sahabat yang baik dan setia.

Katak dan Siput

 

Di sebuah sungai terdapat sekelompok katak yang sedang berenang. Salah satunya bernama Kungkong. Kungkong mempunyai sifat baik hati. Suatu haru Kungkong bertemu dengan Pori, siput yang hendak menyeberangi sungai. Padahal air sungai sedang meluap.Kungkong pun berniat memberi bantuan.
“Hai Pori, apakah kau membutuhkan bantuanku?”
“O…aku tidak membutuhkan bantuanmu!”jawab Pori.
“Maaf jika kau merasa tersinggung, Pori.”
“Tidak, aku tidak tersinggung. Aku hanya akan membuktika kalau aku bukan hewan lemah yang setiap saat perlu kau tolong!” jawab Pori sinis.
Dengan berjalan pelan-pelan, Pori mulai menunjukkan kehebatannya pada Kungkong. Namun tanpa disangka, tubuh pori terseret arus sungai yang cukup besar. Pori berteriak minta tolong
“Tolong, tolong aku!” Kungkong yang telah pergi meninggalkan Pori mendengar teriakan Pori. Sejenak ia terdiam sambil berusaha menangkap suara minta tolong yang datang dari arah sungai. Kungkong berniat menolong, kemudian ia pun berlari menuju sungai.
Namun rupanya di tepi sungai sudah banyak hewan, termasuk teman-temannya. Kungkong pun mengajak teman-temannya untuk menyelamatkan Pori.
“Untuk apa kita menyelamatkan Pori yang sombong dan tidak tahu terima kasih itu?” jawab teman-temannya.
Dengan tekad yang bulat, kungkong menyelam dalam sungai seorang diri. Ia berusaha mencari Pori yang ternyata ada di dekat bebatuan. Kungkong segera membawanya ke darat.
Setelah sadar dari pingsannya, Pori mengucapkan banyak terima kasih pada kungkong. Ia juga meminta maaf atas perbuatannya. Pori juga merasa malu karena telah menghina maksud baik Kungkong. Kungkong juga meminta maaf kata-katanya telah menyakiti hati Pori. Mereka tersenyum bahagia. Mulai saat itu Kungkong dan Pori menjadi sahabat yang sangat erat.

 

Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan

 

Di sebuah gurun pasir, hiduplah ular dan tikus pasir. Sebenarnya ular sangat ingin memangsa tikus. Sedangkan tikus berusaha mencari akal agar ular tidak lagi berniat memangsanya. Saat itu ular sangat lapar, padahal ia sedang tidak mempunyai sedikit pun makanan. Sedangkan tikus yang berada tidak jauh dari ular sedang asyik melahap makanannya. Ular merasa tidak senang melihat kelakuan tikus.
“Dengarkan ucapanku, wahai, tikus yang angkuh! Aku pasti akan mendapatkan tubuhmu yang mungil dan lezat itu!” teriak ular mengancam tikus.
“Hei, Ular. Berusaha dan bekerjalah. Jangan hanya berani mengancam. Kalau hanya mengancam, seekor semut pun bisa!” ular sangat marah mendengar ejekan tikus. Ia lalu kembali ke sarangnya dengan perut yang lapar. Sedangkan tikus masih lahap dengan makanannya.
Waktu terus berjalan, tetapi ular tidak juga menemukan makanan. Ia juga enggan untuk keluar dari sarangnya. Sementara itu tikus sudah lelap dalam sarangnya. Ular yang masih dalam keadaan lapar segera mengandap-endap mendekati sarang tikus meski ia masih sangat kesal terhadap tikus. Dan kini ular telah berada di sisi tikus yang sedang tidur pulas.
“Hei, Tikus. Aku sudah berada di sebelahmu dan siap untuk menyantapmu!” kata ular mengagetkan tikus. Tikus segera terbangun dari tidurnya. Sambil berpura-pura menguap, ia mulai memutar otak agar bisa lolos dari cengkraman ular.
“Tunggu dulu Ular, sahabatku. Kalau kau ingin memakanku, kau harus berpikir dulu. Kita hanya berdua di sini, tidak ada hewan lain. Jika kau memakanku maka kau akan sendiri. Kau tidak akan mempunyai teman yang dapat kauajak mencari makan. Kalau begitu kau tidak akan makan dan akhirnya kau akan mati!” sejenak ular terdiam. Ia mencoba merenungkan nasehat tikus.
“Jadi kita tidak bisa hidup sendiri?”
“Tentu. Bukankah kita bisa berteman dan tentunya kita dapat mencari makan bersama. Bukankah itu lebih menyenangkan daripada nantinya setelah kau memakanku kau hanya akan hidup sendiri.” Ular mengangguk tanda mengerti.
“Baiklah kalau begitu maafkan aku!” Tikus pun memaafkan ular. Mereka tersenyum bahagia, kemudian beranjak mencari makanan bersama-sama.

Si Monyet Yang Nakal

 

Di sebuah hutan, tinggallah seekor monyet yang sangat nakal dan suka membuat kerusuhan. Dia bernama Moli. Suatu hari Moli sedang berebut makanan dengan monyet lainnya. Padahal makanan itu bukan milik Moli, tetapi ia tetap berniat untuk mendapatkannya.
“Hai, Moli. Jangan kau merebut makananku. Kenapa kau suka mengambil milik orang lain?”
“Biar saja, memangnyatidak boleh.terserah saya, dong!” akhirnya monyet pemilik makanan itu mengalah kemudian monyet itu pulang dan menceritakan sikap Moli kepada warga di hutan. Monyet itu juga menasehati warga hutan agar tidak berteman dengan Moli dan menjauhi Moli yang nakal.
Sejak saat itu Moli merasa kesepian karena tidak ada satu hewan pun yang mau berteman dengannya. Beberapa hari kemudian Moli bergegas pergi meninggalkan hutan. Ia berharap dapat memperoleh teman di daerah lain. Sepanjang jalan Moli sangat murung. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seekor burung. Burung itu sangat heran meilat kemurungan Moli.
“Hai, teman. Mengapa wajahmu sangat murung?” sapa burung itu.
“Saya pergi dari huta. Karena semua hewan di huta selalu menganggapku jahil dan suka menang sendiri!” jawab Moli.
“Tidak uash sedih, saya bisa membantumu.” Burung pun menasehati Moli agar tidak mengulangi kesalahannyadan menghindari sifat nakalnya. Tetapi Moli tidak memperdulikan nasehat burung. Moli justru merasa tersinggung, kemudian ia segera pergi meninggalkan tempat itu.
Sewaktu Moli melanjutkan perjalanan, ia bertemu dengan monyrt yang pernah diganggunya. Tetapi Moli enggan meminta maaf, ia malah membuat keributan lagi dengan monyet itu. Mereka pun saling adu mulut hingga akhirnya terjadi pertengkaran antara mereka. Di tengah pertengkaran yang kemudian berlanjut pada perkelahian, Moli jatu terpeleset ke jurang yang sangat dalam. Mulai saat itu tidak terdengar lagi kabar Moli, si monyet yang nakal.sepeninggal Moli, suasana dalam hutan terasa aman tenteram dan damai.


Oke Sekian Dari Saya Kurang Lebihnya Mohon Maaf Sebesar Besarnya ya!
Tetap Semangat Belajarnya Guys!
 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah PJOK Tentang Pergaulan Sehat

Halo Sahabat Semuanya! Bertemu Lagi Dengan Saya Braca Sundawa! Masih Pada Semangat nih Belajarnya ? Oke Langsung Saja!  Kali ini saya share Makalah tentang Pergaulan Sehat! Cekidot..............! KATA PENGANTAR                 Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang mana pada kesempatan ini penulis telah selesai menulis sebuah makalah dengan judul “ PERGAULAN SEHAT BAGI REMAJA”, agar pembaca mengetahui lebih banyak tentang pergaulan remaja saat ini. Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru pembimbing yang telah membantu dalam penelitian.             Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan serta wawasan yang luas kepada para pembaca. Dengan mengetahui bagaimana dunia pergaulan remaja saat ini, pembaca diharapkan bia...

Makalah Tentang Kenakalan Remaja

Halo Teman-teman Bertemu lagi dengan saya Braca Sundawa! Masih Pada Semangat Belajarnya? Oke Langsung Saja  Kali ini saya akan share Makalah PKn Tentang Kenakalan Remaja Cekidot..............! KATA PENGANTAR             Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.             Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.             Dengan adanya makalah i...

Contoh Teks Eksposisi Berdasarkan Jenisnya

  Halo Teman-teman Bertemu lagi dengan saya Braca Sundawa! Masih Pada Semangat Belajarnya? Oke Langsung Saja  Kali ini saya akan share Tentang Contoh Teks Eksposisi Berdasarkan Jenisnya Cekidot..............! §   Teks eksposisi definisi             Temulawakk adalah tumbuhann herbal yang berrasal dari Indonesia. Habitat tanamann ini berada di hutan tropis. Tumbuhan inii mampu hidup di dataran yang rendah secara baik. Tumbuhan ini memiliki kandungan minyak asiri, kurkumin dan zat tepung. Tumbuhan ini mempunyai berbagai manfaat dalam hal mencegah anemia, meningkatkan kerja ginjal, mencegah kanker dan lain-lain. §   Teks eksposisi proses             Ternyata jeruk nipis bermanfaat dalam mengobati batuk. Buah ini memiliki kandungan berupa minyak asiri dan zat yang dapat bermanfaat mengendalikan otot-otot pernapasan sehi...