Halo Teman-teman Bertemu lagi dengan
saya Braca Sundawa!
Masih Pada Semangat Belajarnya?
Oke Langsung Saja
Kali ini saya akan share Makalah PJOK Tentang Sistem Pernafasan
Cekidot..............!
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa Atas Segala Rahmatnya Sehingga Makalah Ini Dapat Tersusun
Hingga Selesai . Tidak Lupa Kami Juga Mengucapkan Banyak Terimakasih Atas
Bantuan Dari Pihak Yang Telah Berkontribusi Dengan Memberikan Sumbangan Baik
Materi Maupun Pikirannya.
Dan Harapan Kami Semoga
Makalah Ini Dapat Menambah Pengetahuan Dan Pengalaman Bagi Para Pembaca, Untuk
Ke Depannya Dapat Memperbaiki Bentuk Maupun Menambah Isi Makalah Agar Menjadi
Lebih Baik Lagi.
Karena Keterbatasan
Pengetahuan Maupun Pengalaman Kami, Kami Yakin Masih Banyak Kekurangan Dalam
Makalah Ini, Oleh Karena Itu Kami Sangat Mengharapkan Saran Dan Kritik Yang
Membangun Dari Pembaca Demi Kesempurnaan Makalah Ini.
Cisolok,
05 Agustus 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…..............................................….........................................................i
DAFTAR
ISI…..............................................…......................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN…..............................................…..................................................1
A. Latar
Belakang…..............................................…......................................................……..1
B. Rumusan Masalah…..............................................…...........................................................1
C. Tujuan
Penulisan…..............................................…............................................................1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………............................................2
A. Pengertian “Sistem Pernapasan”
….....................................................................................2
B. Alat-Alat Respirasi…..............................................….........................................................2
C. Mekanisme
Pernapasan…..............................................…..................................................3
.
D. Volume Udara
Pernapasan…...............................................................................................4
E. Frekuensi
Pernapasan…..............................................….....................................................4
F. Pertukaran Gas di Dalam
Tubuh…..............................................…....................................5
G. Gangguan pada Sistem
Respirasi….....................................................................................6
BAB III PENUTUP…..............................................…...........................................................8
A.
Kesimpulan…..............................................…....................................................................8
B. Saran…..............................................…..............................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA…..............................................…........................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat
kita selalu bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu
hewan maupun manusia akan mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi.
Sebenarnya bagaimana sistem pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita ? maka
dari itu penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang sistem pernapasan pada
mammalia khususnya manusia.Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari
paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya,
yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.
Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan
karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup di sebut pernapasan atau
respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan dengan cara difusi.Pernapasan atau
respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan oksigen ke dalam dan
mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-organ pernapasan
disebut respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ
pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi.
Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari
sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pernapasan?
2. Apasajakah alat-alat sistem pernapasan pada manusia?
3. Bagaimanakahmekanismepernapasanmanusia?
4. Apakah gangguan/kelainan pada sistem pernapasan manusia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian system pernapasan.
2. Untuk memahami struktur organ pernapasan atau alat-alat pernapsan pada
manusia.
3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia.
4. Untuk mengetahui gangguan/kelainan pada sistem pernapasan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian “Sistem Pernapasan”
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya.
Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma.
B. Alat-Alat Respirasi
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat
pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea,
bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi
secara normal maka bisa mempengaruhi kerja sistem pernafasan secara umum.
Berikut ini penjelasan daftar nama alat pernafasan beserta fungsinya.
a. Rongga Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Di dalam
rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan
kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke
dalam rongga hidung. Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang
mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan
masuk ke dalam sistem pernapasan.
b. Pangkal tenggorokan (Faring)
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di
bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran
nafas akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan
sambil berbicara mungkinkan makanan masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan
akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung.
Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat
laring (tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara
bergetar karena masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.
c. Batang Tenggorokan (trakea)
Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki
silia-silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring
benda-benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea
terletak di leher dan sebagian lagi terletak di rongga dada. Batang tenggorokan
pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm.
d. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi
dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus
hampir sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian
paru-paru.
e. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju
ke gelembung – gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip
dengan struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami
modifikasi menjadi sisik.
f. Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah
terjadi pertukaran gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus pada
orang dewasa bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2.
C. Mekanisme Pernapasan
a. Pernapasan Dada
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat
aktivitas kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan
dada terdiri dari 2 tahap, yaitu:
· Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk
berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan
paru-paru mengembang. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada
lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang kaya okan oksigen terhisap
masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
· Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu
kondisi dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada
kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi ini menyebabkan tekanan
rongga dada meningkat dan lebih tinggi dari tekanan atsmosfer sehingga udara
dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran pernafasan.
b. Sistem Pernafasan Perut
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada
aktivitas diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap,
yaitu:
· Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi,
sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan udara turun
sehingga udara dari luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu saluran
pernafasan.
· Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan otot
dinding perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi semula.
Akibatnya rongga dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan udara dalam
paru-paru meningkat sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
terhembus keluar melalui saluran pernafasan.
D. Volume Udara Pernapasan
a. Udara pernafasan /tidal volume (UP)
Udara yang masuk atau keluar sebanyak 500 cc saat inspirasi atau ekspirasi
biasa. Setelah menghembuskan 500 cc tersebut (ekspirasi biasa) masih tersisa
2500 cc lagi di paru-paru.
b. Udara komplementer (UK)
Udara sebanyak 1500 cc yang masih dapat dihirup lagi dengan cara inspirasi
yang maksimum setelah inspirasi biasa.
c. Udara cadangan (UC)
Udara sebanyak 1500 cc yang dapat dihembuskan lagi pada ekspirasi maksimum
dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat.
d. Udara residu /udara sisa (UR)
Udara sebanyak 1000 cc yang tidak dapat dihembuskan lagi dan menetap di
paru-paru.
e. Kapasitas vital paru-paru (KVP)
Volume udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru melalui penghembusan
nafas sekuat-kuatnya, setelah melakukan penarikan nafas sedalam-dalamnya.
f. Volume total paru-paru (VTP)
Keseluruhan udara yang dapat di tampung oleh paru-paru. Volume total
paru-paru adalah kapasitas vital paru-paru ditambah udara residu
(VTP = KVP + UR).
Reaksi pernafasan :
C6H12O6 + 6O2 Ã 6CO2 + 6H2O + energi (38 ATP)
Oksigen yang masuk ke dalam tubuh hanya sedikit yang dapat disimpan dalam
tubuh, yaitu berupa oksimioglobin (dalam otot) dan sebagai okihemoglobin (dalam
darah).
E. Frekuensi Pernapasan
Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18 tiap
menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah.
a. Umur
Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan
menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit
dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan
relatif lebih sedikit.
b. Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu,
laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.
c. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C karena
manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju
metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat.
d. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada
saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih
banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang
duduk.
F. Pertukaran Gas di Dalam Tubuh
Pertukaran gas di dalam tubuh tidak hanya berlangsung di paru-paru,
melainkan juga di jaringan tubuh. Pertukaran gas terjadi karena perbedaan
tekanan parsial udara.
Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan
melalui paru-paru. Tetapi arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang
terjadi di dalam sel dengan “lingkungannya”. Udara lingkungan dapat dihirup
masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan secara
langsung dan pernapasan tak langsung. Pernapasan secara langsung
adalahpengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan
tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan. Sedangkan
pernapasan tak langsung artinya udara pernapasan tidak berdifusi langsung
melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas
tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru
(alveolus).
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap
yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal.
a. Respirasi Eksternal
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Dengan kata
lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan
darah.Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang
mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–) dengan
persamaan reaksi seperti berikut,
(H+) + (HCO3–) => H2 + CO3
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi
sebagai berikut.
H2CO3 => H2O + CO2.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas
yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi.
Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan parsial.
Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari
darah ke alveolus.
b. Respirasi Internal
Pada pernapasan dalam darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen
meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh.
Reaksinya sebagai berikut,
HbO2 => Hb + O2
Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat
terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah
dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus
menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari proses pernapasan
yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi udara
yang masuk dan yang keluar paru-paru.
Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara
berikut.
Persamaan reaksinya sebagai berikut,
H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3–)
• Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentukkarboksihemoglobin.
Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut,
CO2 + Hb => HbCO2
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari
hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino.
Reaksinya sebagai berikut,
CO2 + RNH2 => RNHCOOH
• Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam
karbonat (H2CO3). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru
dibebaskan ke udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10%
CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion
bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga
karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat
(H2CO3) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah
yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
gangguan fisiologis yang disebut asidosis.
G. Gangguan pada Sistem Respirasi
a. Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan
· Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
· Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
· Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau
disebut pleura.
· Bronkitis, adalah radang pada bronkus.
b. Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus
· Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia
yang menyebabkan peradangan pada dinding alveolus.
· Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil
yangmengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
· Masuknya air ke alveolus.
c. Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara
· Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.
· Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga
menyebabkan tubuh kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia.
d. Gangguan sistem pernafasan
· Asfiksi : ganguan dalam penangkutan O2 ke jaringan atau
gangguanpenggunaan O2 oleh jaringan
· Difteri : penyakit daluran pernafasan bagian atas karena infeksi bacteri
Corynebacterium diphtheriae
· Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan oleh infeksi bacteri
Diplococcus pneumonia
· Tonsilitis : radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada
tonsil.
· Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh bacteri atau viris
tertentu.
· Asma : gangguan pernafasan dengan gejala sukar bernafas, bunyi mendesak
dan batuk yang disebabkan alergi, psikis ataun karena penyakit menurun.
· Kanker paru-paru : akibat sering merokok
· Emfisema : gangguan pernafasan karena alveoli menjadi luas secara
berlebihan, akibat terjadi penggembungan paru-paru secara berlebihan.
· Polip pada hidung dan amandel membesar pada tekak sehingga pemasukan
udara terganggu, sehingga penderita sering membiarkan mulutnya terbuka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh.
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga
hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
Pada proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi
atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi
frekuensi pernapasan adalah Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh.
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu
Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada beberapa gangguan pada
system respirasi manusia.
B. Saran
Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah
ini. Bagi para pembaca dan teman-teman lainnya, jika ingin menambah wawasan dan
ingin mengetahui lebih jauh maka kami mengharapkan dengan rendah hati agar
membaca buku-buku ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Oke Sekian Dari Saya Kurang Lebihnya Mohon Maaf Sebesar Besarnya ya!
Tetap Semangat Belajarnya Guys!
Komentar
Posting Komentar