Langsung ke konten utama

Makalah Tentang Hakikat Bangsa dan Negara




Halo Teman-teman Bertemu lagi dengan saya Braca Sundawa!
Masih Pada Semangat Belajarnya?

Oke Langsung Saja 
Kali ini saya akan share Makalah PKn Tentang Hakikat Bangsa dan Negara
Cekidot..............!




KATA PENGANTAR


Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Berkat dan Karunia-NYA, kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah mengenai HAKIKAT BANGSA.
            Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses belajar dan pembelajaran. Dari lubuk hati kami yang terdalam, sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saya mohon maaf bila ada sesuatu informasi yang salah dan kurang lengkap.
Saya juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah ini, sehingga saya dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.


                                                                                    Cisolok, 29 Januari 2018  

                                                                                                Penyusun




























DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A.    Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
      C.   Manfaat .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A.      Hakikat Bangsa dan Hakikat Negara .......................................................................... 2
B.       Latar Belakang Identitas Nasional Indonesia ............................................................. 3
C.       Pengertian Identitas Nasional ..................................................................................... 4
D.      Unsur-Unsur Identitas Nasional .................................................................................. 4
E.       Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional ...................................................  5
F.        Ketertarikan Integrasi Nasional dengan Identitas Nasional ......................................  6
G.      Revitalisasi Pancasila sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional .............................  7
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................  9
·           Kesimpulan ...............................................................................................................  9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10








BAB I
PENDAHULUAN
      A.    Latar belakang
Sebagai  makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu. Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak dan agama akan berkumpul bersama dalam tempat tertentu akan membentuk suatu bangsa.
Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut negara. Dalam negara itu juga, perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar masyarakat dalam bangsa pada suatu negara.
Oleh sebab itu, kami membuat makalah yang berjudul “Hakekat Bangsa dan Negara”. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bisa memahami tentang hakikat bangsa dan negara.

B.     Rumusan masalah
·      Apa hakikat Bangsa dan hakikat Negara?
·      Apa latar belakang Identitas Nasional Indonesia?
·      Apa pengertian Identitas nasional?
·      Sebutkan unsur-unsur Identitas Nasional?
·      Apa keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional?
·      Apa ketertarikan Integrasi Nasional dengan Identitas Nasional?
·      Apa Revitalisasi Pancasila sebagai pemberdayaan Identitas Nasional?

C.    Manfaat
·      Mengetahui hakikat bangsa dan hakikat Negara
·      Mengetahui identitas nasional Negara
·      Mengetahui pengertian identitas nasional
·      Mengetahui unsur-unsur identitas nasional
·      Mengetahui keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional
·      Mengetahui ketertarikan Integrasi Nasional dengan Identitas Nasional
·      Mengetahui Revitalisasi Pancasila sebagai pemberdayaan Identitas Nasional




BAB II
PEMBAHASAN
       A.      Hakikat Bangsa dan Hakikat Negara
     1.   Manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial
Kata manusia berasal dari kata “manu” (sanskerta), atau “mens” (latin) yang berarti berpikir, berakal budi atau “homo” yang berarti manusia.
-          Sebagai Mahluk Individu
Manusia sebagai mahluk individu terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisahkan. Manusia juga diberi potensi atau kemampuan (akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan) sehingga sanggup berdiri sendiri serta bertanggung jawab atas dirinya.
Melalui akal dan pikirannya manusia dapat menaklukkan mahluk lain dan memanfaatkan segala sesuatu untuk keperluan hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia harus dapat menggunakan akal, pikiran, perasaan dan keyakinannya secara seimbang agar menjadi mahluk individu yang memiliki derajat yang tinggi, baik di hadapan sesama ciptaan maupun dihadapan penciptanya.
      -          Sebagai Mahluk Sosial
Manusia adalah zoon politicon atau mahluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersamanya dengan orang lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan yang bersifat material maupun kebutuhan yang bersifat rohaniah.

     2.   Bangsa
      -          Pengertian Bangsa
Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu yang memiliki persatuan senasib dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa budaya yang sama, mitos leluhur bersama.

      -          Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa
1.     Unsur nasionalisme yaitu kesamaan keturunan
2.     Wilayah
3.     Bahasa
4.     Adat-istiadat
5.     Kesamaan politik
6.     Perasaan
7.     Agama
     3.   Negara
      -          Pengertian Negara
Secara etimologi kata Negara berasal dari kata state (Inggris), Staat(Belanda, Jerman), E`tat (Prancis), Status, Statum (Latin) yang berarti meletakkan dalam keadaan berdiri, menempatkan, atau membuat berdiri. Kata Negara yang dipakai di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Negara atau nagari yang artinya wilayah, kota, atau penguasa.
-          Unsur-unsur Terbentuknya Negara
Unsur terbentuknya Negara dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. 

1.   Unsur konstitutif adalah unsur yang mutlak harus ada di saat Negara tersebut didirikan seperti rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.

2.   Unsur deklaratif adalah unsur yang tidak harus ada di saat Negara tersebut berdiri tetapi boleh dipenuhi setelah Negara tersebut berdiri, misalnya pengakuan dari Negara lain.
     4.   Fungsi dan Tujuan Negara
Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
      1.      Melaksanakan penertiban (Law and order) : untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan–bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai stabilisator.
      2.      Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
      3.      Pertahanan : fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara dan mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat pertahanan.
      4.      Menegakkan keadilan : fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga peradilan.

      B.     Latar Belakang Identitas Nasional
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya  Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan – Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekeliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah–olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.

      C.    Pengertian Identitas Nasional
Kata “identitas” berasal dari kata “identity” yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain, contohnya bendera dan lagu kebangsaan setiap negara akan berbeda dengan negara lain. Sedangkan dalam terminologi antropologi kata “identitas” diartikan sebagai sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kasadaran diri sendiri, golongan, kelompok, komunitas atau negara lain.
Kata “nasional” bearti identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan.
Oleh karena itu identitas nasional dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khasnya dan dengan ciri khas tersebutlah suatu bangsa akan berbeda dengan bangsa lain. Sehingga dengan demikian, maka identitas nasional akan melahirkan tindakan kelompok yang disebut atribut nasional.
Pengertian lain dari Identitas nasional adalah suatu ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

      D.    Unsur-unsur Identitas Nasional
Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke-majemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.
      a.       Suku Bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejaklahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 macam bahasa.

      b.      Agama bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi negara, tetapi sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.

      c.       Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

      d.      Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Dari unsur-unsur identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut :
      a.       Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar  Negara, dan ldeologi Negara.
      b.      Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya".
      c.       Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan (agama).

      E.     Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional
Adanya Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut telah datang dan menggeser nilai-nilai budaya yang telah ada. Nilai-nilai tersebut ada yang bersifat positif, ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan.Di Era Globalisasi, pergaulan antar bangsa menjadi semakin ketat. Batas antar negara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang.
Di dalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan salingmemengaruhi di antara budaya masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut, apakah dapat melunturkantata nilai yang merupakan  jati diri bangsa Indonesia? Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor, yaitu:
      1) Semakin menonjolnya sikap individualistis, yaitu mengutamakan kepentinganpribadi di atas kepentingan umum, hal ini bertentangan dengan asas gotong-royong
      2) Semakin menonjolnya sikap materialistis, yang berarti harkat dan martabat kemanusiaan hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan.
Hal ini bisa berakibat bagaimana cara memperolehnya menjadi tidakdipersoalkan lagi. Apabila hal ini terjadi, berarti etika dan moral telah dikesampingkan.Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Apabila proses ini tidak segera dibendung, akan berakibat lebih serius ketika pada puncaknya masyarakat tidak bangga lagi pada bangsadan negaranya. Pengaruh negatif akibat proses akulturasi tersebut dapatmerongrong nilai-nilai yang telah ada di dalam masyarakat. Jika semua ini tidak dapat dibendung, akan mengganggu ketahanan di segala aspek kehidupan, bahkan akan mengarah pada kredibilitas sebuah ideologi. Untuk membendung arus globalisasi yang sangat deras tersebut, harus diupayakan suatu kondisi (konsepsi) agar ketahanannasional dapat terjaga, yaitu dengan cara membangun sebuah konsep nasionalismekebangsaan yang mengarah pada konsep Identitas Nasional.

      F.     Ketertarikan Integrasi Nasional dengan Identitas Nasional
Berbagai peristiwa sejarah di negeri ini telah menunjukkan bahwa hanya persatuan dan kesatuanlah yang membawa negeri Indonesia ini menjadi negeri yang besar. Besarnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit tidaklah mengalami proses kejayaan yang cukup lama, karena pada waktu itu persatuan cenderung dipaksakan melalui ekspansi perang dengan menundukkan Negara- Negara tetangga.
Sangat berbeda dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang sebelum proklamasi tersebut telah didasari keinginan kuat dari seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersatu dengan mewujudkan satu cita-cita yaitu bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa persatuan (Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928).
Dilihat dari banyak ragamnya suku, bangsa, ras, bahasa dan corak budaya yang ada membuat bangsa ini menjadi rentan pergesekan, oleh karena itu para pendiri Indonesia telah menciptakan Pancasila sebagai dasar bernegara.
Dilihat dari bentuknya Pancasila merupakan pengalaman sejarah masa lalu untuk menuju sebuah cita-cita yang luhur. Pancasila dilambangkan seekor burung Garuda yang mana burung tersebut dalam kisah pewayangan melambangkan anak yang berjuang mencari air suci untuk ibunya, sedangkan pita bertuliskan Bhineka Tunggal Ika berartikan berbeda tetapi tetap satu. Kemudian tergantung di dada burung tersebut sebuah perisai yang mana biasanya perisai adalah alat untuk menahan serangan perang pada jaman dulu, jadi kalau diartikan untuk menjaga integritas bangsa Indonesia baik itu ancaman dari dalam maupun dari luar yaitu dengan menggunakan perisai yang didalam nya terkandung lima sila.
Dalam pidato bahasa Inggris di Washington Sukarno telah mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari bangsa Amerika yang mana Sukarno pada waktu itu mengenalkan ideologIndonesia yaitu Pancasila. Panca berarti Lima dan sila berarti landasan atau dasar yang mana dasar pertama Negara Indonesia ini dalah berdasar Ketuhanan, kedua berdasar Kemanusiaan, ketiga persatuan , dan keempat adalah demokrasi, serta kelima adalah keadilan sosial.
Seringkali bangsa kita ini mengalami disintegrasi dan kemudian bersatu kembali konon kata beberapa tokoh adalah berkat kesaktian Pancasila. Sampai pemerintah juga menetapkan hari kesaktian pancasila tanggal 1Oktober. Hal ini menunjukan bahwa sebenarnya Pancasila hingga saat ini masih kuat relevansinya bagi sebuah ideologiNegara seperti Indonesia ini.
Untuk itu dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normative diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.

      G.    Revitalisasi Pancasila sebagai pemberdayaan Identitas Nasional
Karakteristik masyarakat yang hidup di kota-kota besar Indonesia berbeda dengan orang orang yang hidup di pedesaan. Ini terlihat dari aktifitas yang mereka jalani dalam keseharainnya. Rutinitas diperkotaan sangatlah jauh dengan pedesaan. Dampaknya pun dapat berakibat pada aspek ekonomi, adat, dan budaya.
Namun yang menjadi permasalahan terhadap perbedaan nyata ialah identitas diri. Unsur identitas sendiri terdiri dari suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman sehingga diberi seloka Bhineka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrwa. Secara harfiah dapat diartikan. Berbeda-beda tetapi satu jua atau diantara puspa ragam adalah kesatuan.
Bukanlah lagi perbedaan antarsuku lagi yang menjadi topik perbincangan, tetapi moralitas kota dan pedesaan. Kebanyakan masyarakat kota kurang adanya kesadaran diri dalam berkontribusi. Moralitas, etika, religius jarang ditemui oleh mereka yang selalu merasa diri benar. Terkecuali pada orang-orang besar yang bisa membantu faktor ekonomi seseorang.
Lain halnya lagi dengan pedesaan, mereka masih aktif gemar bergotong royong. Adat daerahpun tetap dipertahankan. Budaya yang mereka cintai senantiasa terjaga dan terealisasikan. Kecintaan pada Tuhanpun selamanya ada selama keimanan mereka ada.
Perbedaan tersebut dapat direvitalisasi melalui kesadaran diri terhadap identitas nasional dengan menjunjung nilai Pancasila. Revitalisasi Pancasila sebagai manifestasi identitas nasional yang semestinya diarahkan pada pembinaan dan pengembangan moral. Moralitas merupakan bagian dari revitalisasi yang dapat dijadikan dasar dan arah dalam upaya untuk mengubah semua segi dan sendi kehidupan.
Dalam merevitalisasi Pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional hendaknya dikaitkan dengan wawasan spiritual, akademis, kebangsaan, dan mondial. Spiritual, berkaitan dengan moral, etika, dan religius. Sikap seperti ini dapat menunjang pribadi seseorang menjadi lebih baik. Andai kata seseorang tidak memiliki sikap etik dalam dirinya dapat berdampak buruk pada dirinya. Misalnya dikucilkan dari masyarakat, tidak mendapatkan perhatian lebih, dan sedikitnya masyarakat yang ingin bersosialisasi.
Akademis, untuk merubah kerangka sumber daya manusia (SDM) yang bukan sekedar instrument melainkan sebagai subyek pembaharuan dan pencerahan. Hal ini menunujukkan bahwa nilai akademisi yang dilihat bukanlah ditinjau dari prestasi saja akan tetapi ditunjang dengan adanya bentuk kontributif dan aplikatif.
Kebangsaan, untuk menumbuhkan kesadaran nasionalisme. Kesadaran ini dapat diterapkan dalam pergaulan antarbangsa. Potensi pribadi di luar sana dapat ditumbuhkembangkan, tetapi pastinya tidak lupa dengan negeri sendiri. Alangkah baiknya apabila potensi yang sudah diperoleh diterapkan di Indonesia demi terwujudnya nasionalisme diri terhadap bangsa.
Mondial, untuk menyadarkan bahwa manusia harus siap menghadapi dialektika perkembangan dalam masyarakat dunia yang “terbuka”. Sehubungan dengan dampak dan pengaruh perkembangan iptek yang bukan sekedar prasarana, melainkan menjadi sesuatu yang substansif. Namun ini dapat dijadikan peluang dan tantangan untuk berkarya guna untuk umat manusia.
Pemberdayaan identitas nasional dapat dieksplorasikan meliputi realitas, idealis, dan fleksibelitas. Manusia menjadikan rasio sebagai mitos, kesahihan tradisi dapat dikritisi demi masa depan lebih baik. Nilai-nilai budaya yang diajarkan nenek moyang tidak hanya diwarisi sebagai barang sudah “jadi”, tetapi harus diperjuangkan dan ditumbuhkan dalam dimensi ruang.
Melalui revitalisasi pancasila sebagai wujud pemberdayaan identitas nasional ini, sebagai kritik sosial terhadap berbagai penyimpangan yang melanda masyarakat dewasa ini. Guna untuk membentuk jati diri bangsa. Misalnya gotong royong, persatuan dan kesatuan, serta saling menghargai dan menghormati. Dengan seperti ini dapat mempererat persatuan bangsa.
Tindakan seperti dapat dijadikan sebuah gerakan kecil yang muncul dalam diri kita pribadi. Tidak hanya untuk orang-orang dewasa, tetapi pada anak remaja pun harus sudah diterapkan. Kebangkitan suatu negara ditinjau seberapa banyak pemuda yang siap membantu negaranya dalm mengatasii berbagai hal. Minimalnya dengan mengayomi atau memperdalam butir-butir dan fungsi pancasila baik di perkotaan maupun pedesaan. Kalu bukan kita siapa lagi.











BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata manusia berasal dari kata “manu” (sanskerta), atau “mens” (latin) yang berarti berpikir, berakal budi atau “homo” yang berarti manusia. Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu yang memiliki persatuan senasib dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa budaya yang sama, mitos leluhur bersama. Kata Negara yang dipakai di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Negara atau nagari yang artinya wilayah, kota, atau penguasa.
Kata “identitas” berasal dari kata “identity” yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain, Kata “nasional” bearti identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.





























DAFTAR PUSTAKA

Suprapto, dkk.  2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA 1. Jakarta : PT Bumi Aksara
Budiyanto. 2004. Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga
Ismaun, 1981, Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia, Bandung: Carya Remadja 
http://www.scribd.com/doc/136143627/Keterkaitan-Globalisasi-Dengan-Identitas-Nasional



Oke Sekian Dari Saya Kurang Lebihnya Mohon Maaf Sebesar Besarnya ya!
Tetap Semangat Belajarnya Guys!
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah PJOK Tentang Pergaulan Sehat

Halo Sahabat Semuanya! Bertemu Lagi Dengan Saya Braca Sundawa! Masih Pada Semangat nih Belajarnya ? Oke Langsung Saja!  Kali ini saya share Makalah tentang Pergaulan Sehat! Cekidot..............! KATA PENGANTAR                 Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang mana pada kesempatan ini penulis telah selesai menulis sebuah makalah dengan judul “ PERGAULAN SEHAT BAGI REMAJA”, agar pembaca mengetahui lebih banyak tentang pergaulan remaja saat ini. Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru pembimbing yang telah membantu dalam penelitian.             Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan serta wawasan yang luas kepada para pembaca. Dengan mengetahui bagaimana dunia pergaulan remaja saat ini, pembaca diharapkan bia...

Makalah Tentang Kenakalan Remaja

Halo Teman-teman Bertemu lagi dengan saya Braca Sundawa! Masih Pada Semangat Belajarnya? Oke Langsung Saja  Kali ini saya akan share Makalah PKn Tentang Kenakalan Remaja Cekidot..............! KATA PENGANTAR             Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.             Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.             Dengan adanya makalah i...

Contoh Teks Eksposisi Berdasarkan Jenisnya

  Halo Teman-teman Bertemu lagi dengan saya Braca Sundawa! Masih Pada Semangat Belajarnya? Oke Langsung Saja  Kali ini saya akan share Tentang Contoh Teks Eksposisi Berdasarkan Jenisnya Cekidot..............! §   Teks eksposisi definisi             Temulawakk adalah tumbuhann herbal yang berrasal dari Indonesia. Habitat tanamann ini berada di hutan tropis. Tumbuhan inii mampu hidup di dataran yang rendah secara baik. Tumbuhan ini memiliki kandungan minyak asiri, kurkumin dan zat tepung. Tumbuhan ini mempunyai berbagai manfaat dalam hal mencegah anemia, meningkatkan kerja ginjal, mencegah kanker dan lain-lain. §   Teks eksposisi proses             Ternyata jeruk nipis bermanfaat dalam mengobati batuk. Buah ini memiliki kandungan berupa minyak asiri dan zat yang dapat bermanfaat mengendalikan otot-otot pernapasan sehi...